Sabtu, 09 November 2019

sebuah surat

Aku ingin cerita, ini tentang kamu.

Hari itu, aku mengirim pesan kepada temanku. Sebelumnya, aku telah selesai makan. Tapi tak tahu, perut tetap saja masih lapar. Mungkin gejala rindu atau terlalu gugup untuk bertemu di hari esok,
eh lebih tepatnya serba salah.

Lalu, kukirim pesan untuk temanku. aku mengatakan bahwa aku tak berani untuk bertemu, kamu. Kenapa? Apa salahnya? Lihat saja nanti kalau aku berani balasku. Yasudah, aku lanjut makan tango rasa cokelat yang kubeli di indomaret paginya.

Alasan serba salah? Banyak. Kamu itu indah, banyak yang suka. Sebenarnya terlalu banyak tahu diri untuk tahu kita sudah sampai dimana. Teman - temanku bilang, "akhirnyaaa..." padahal ini belum permulaan.

Esok, aku memberanikan diri untuk bertemu, kamu. Sebenarnya, aku sudah melihat, tapi aku pura - pura tak tahu saja hahahaha. Kamu sedang tertawa bersama temanmu. Sedangkan aku, pura - pura mencari siapa yang aku datangi. Memang lucu ya, kau akan tertawa bukan?

Memang hakikatnya, anak muda selalu ingin bercanda dengan momen yang sedang terjadi. Aku sangat kenyang dengan merah pipi waktu itu, hahahaha. Tapi aku bersyukur, kamu sangat menghormati apa yang sedang kamu hadapi. Walaupun kamu tak suka itu, aku tak tahu.


-dasar bucin, 8 oct 18

jangan diam

bukanlah sikap yang dapat menyelesaikan masalah
katanya, membisu saja.
duduk saja diam dirumah

kau mau membungkam?
menunggu apa yang mereka hancurkan?
maaf tidak bisa.

bukan hanya telinga yang diciptakan untuk manusia mendengar,
kami punya mulut untuk berbicara,
kami punya akal untuk bertindak,
akankah hak kami dilarang?
dipermainkan dengan aturan bodoh yang diciptakan.
dunia tak selucu itu.

mereka bilang, tidak ada yang harus dikhawatirkan.
perubahan adalah hal yang lumrah,
iya,
semua baik baik saja.
seolah semua baik baik saja, pak.
padahal banyak hal - hal resah yang perlu diterjang.

Lantas,
apa salahnya?
kenapa harus diam?
bicara dan bertindaklah.
kita bukan patung politik.

-dunia sedang resah, 30 sept 19

Kamis, 07 November 2019

boleh aku minta kerjain?

Dimulai saja jika ingin,tugasnya kukuh dingin
Niat tidak?
Katanya mau menerjang angin
Satu tambah satu pun masih izin

bagaimana nanti berhadapan dengan pengakun ?
mengandalkan kisi kisi,yang katanya maskulin?
hahaha, kata tuhan
"jangan main main"
Coba lebih disiplin,
Siapa tahu lebih rajin

Tapi gamau ah,
Katanya rebahan lebih nyenengin
Lebih menguji adrenalin
hahaha,dasar jiwa jiwa penyalin

Ohiya,
Siapa yang takut dengan hari senin?
Aku didalamnya pasti
Memang katanya, nyeremin
tidak mau bertegur sapa cyin

Bagaimana rasa malas diilangin?
Malas sekali rasanya bangkit
kasurku dingin
tapi, tugas bikin pusing
Boleh aku minta kerjain?


                        -lg pusing,8 november



Selasa, 05 November 2019

fase terendah.

Titik dimana syukur sulit untuk terkoar
Fikiran tenggelam dalam belukar
Hati yang nanar
katanya, sedang dalam fase sukar

Bahaya
Kesal merajalela dalam hatinya
Sebentar lagi, apinya terbakar
Panasnya menyebar
Menyambar barang lainnya
Termakan si jago merah

Lalu tiba tiba,
Tetes air datang dari awan indera
hujan air mata.
dunia mempermainkannya
menyulut emosi
melihat orang orang begitu serakah
mempermainkan amarah
untuk mendapatkan apa yang ingin mereka dapat
membuat dia berkata
aku berada dalam fase terendah


-sil, 6 nov 2019


Prueba de texto: